Olahraga tak hanya menyehatkan tulang, tetapi juga dapat memperlambat penuaan jantung. Sebuah penelitian telah membuktikan bahwa aktivitas fisik dapat memperbaiki kerusakan akibat gaya hidup kurang gerak, serta mencegah gagal jantung di kemudian hari.
Untuk bisa mendapatkan manfaat tersebut, kebiasaan olahraga sebaiknya dimulai sejak usia paruh baya (sebelum berusia 65tahun) ketika jantung masih mampu mempertahankan plastisitas dan kemampuan untuk merombak dirinya sendiri.
"Berdasarkan beberapa studi yang dilakukan tim kami selama lima tahun terakhir, olahraga telah menjadi resep saya seumur hidup," ujar pemimpin studi Benjamin Levine dari University of Texas Southwestern Medical Center seperti dilansir dari The Health Site.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Circulatian tersebut membagi dua kelompok berbeda di mana satu kelompok melakukan latihan olahraga selama dua tahun sementara kelompok lain melakukan olahraga yoga dan keseimbangan.
Gaya hidup yang dilakukan termasuk olahraga empat hingga lima kali seminggu dengan durasi 30 menit per sesi, dengan peregangan dan pendinginan. Setelah dua tahun, mereka yang berolahraga mengalami peningkatan asupan oksigen maksimum sebanyak 18 persen dan 25 persen dalam hal penyesuaian atau elastisitas, dari otot ventrikel kiri jantung.
Penuaan yang terjadi karena kurang gerak dapat menyebabkan kaku otot di ventrikel kiri jantung, ruangan yang memompa darah kaya oksigen keluar ke tubuh.
"Saat otot menegang, Anda mendapat tekanan tinggi dan ruang jantung yang tidak rata dengan darah. Dalam bentuknya yang paling parah, darah bisa kembali masuk ke paru-paru. Saat itulah gagal jantung terjadi,"
Sumber : Line Today (metrotv.com)
Untuk bisa mendapatkan manfaat tersebut, kebiasaan olahraga sebaiknya dimulai sejak usia paruh baya (sebelum berusia 65tahun) ketika jantung masih mampu mempertahankan plastisitas dan kemampuan untuk merombak dirinya sendiri.
"Berdasarkan beberapa studi yang dilakukan tim kami selama lima tahun terakhir, olahraga telah menjadi resep saya seumur hidup," ujar pemimpin studi Benjamin Levine dari University of Texas Southwestern Medical Center seperti dilansir dari The Health Site.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Circulatian tersebut membagi dua kelompok berbeda di mana satu kelompok melakukan latihan olahraga selama dua tahun sementara kelompok lain melakukan olahraga yoga dan keseimbangan.
Gaya hidup yang dilakukan termasuk olahraga empat hingga lima kali seminggu dengan durasi 30 menit per sesi, dengan peregangan dan pendinginan. Setelah dua tahun, mereka yang berolahraga mengalami peningkatan asupan oksigen maksimum sebanyak 18 persen dan 25 persen dalam hal penyesuaian atau elastisitas, dari otot ventrikel kiri jantung.
Penuaan yang terjadi karena kurang gerak dapat menyebabkan kaku otot di ventrikel kiri jantung, ruangan yang memompa darah kaya oksigen keluar ke tubuh.
"Saat otot menegang, Anda mendapat tekanan tinggi dan ruang jantung yang tidak rata dengan darah. Dalam bentuknya yang paling parah, darah bisa kembali masuk ke paru-paru. Saat itulah gagal jantung terjadi,"
Sumber : Line Today (metrotv.com)
Komentar
Posting Komentar